BANDA ACEH – Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan akan memperbanyak klinik tes HIV/AIDS, sehingga semua rumah sakit dan Puskesmas di Aceh mampu mendeteksi virus mematikan tersebut.
“Kita akan memperbanyak VCT atau klinik ‘Tes dan Konseling Secara Sukarela’, sehingga nanti setiap Puskesmas di Aceh mampu mendeteksi penyakit tersebut,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Aceh dr Abdul Fatah MPPM kepada Serambi, Rabu (16/12) malam, menanggapi liputan eksklusif Serambi Indonesia edisi Rabu 16 Desember 2015 berjudul ‘Duh, Para Istri Tertular HIV’.
VCT (Voluntary Counseling Testing) adalah tes HIV yang dilakukan secara sukarela, karena pada prinsipnya tes HIV tidak boleh dilakukan dengan paksaan atau tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan.
Selama ini, kata Abdul Fatah, Aceh sudah mempunyai belasan VCT. Namun, jumlah ini dinilainya belum cukup untuk menangani berbagai permasalahan yang dihadapi pengidap HIV/AIDS. Penambahannya akan dilakukan bertahap sesuai dengan kemampuan pendanaan pemerintah.
Jika puskesmas sudah mampu mendeteksi virus HIV, kata Abdul Fatah, maka orang-orang yang punya pekerjaan berisiko akan lebih mudah melakukan tes HIV.
Abdul Fatah mengaku program-program penanggulangan AIDS selama ini juga mendapatkan dukungan dana dari APBN, APBA, maupun donasi global. Begitupun, kata dia, pencegahan AIDS harus dilakukan multisektor, mulai dari ekonomi, agama, hingga program-program pelayanan di bidang kesehatan.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Aceh dr Ormaia Nyak Umar M.Kes sebelumnya mengatakan, pemeriksaan bisa dilakukan di sejumlah tempat yang merupakan layanan pemeriksaan darah.